Selasa, 20 November 2012

=========
6 Pilar Penyangga Perkawinan
====================

Di masa pacaran, boleh jadi cinta
memang sejuta rasanya. Namun ketika
memasuki perkawinan, modal cinta saja
tdk cukup untuk mempertahankan
kelangsungan sebuah keluarga.


Dalam mencari pasangan hidup,
budaya Jawa mengenal sejumlah kriteria
yang dikenal dengan istilah
bobot, bibit, bebet. Namun pada
kenyataannya..., banyak orang
beranggapan salah satunya saja
sudah cukup untuk memenuhi
kriteria pasangan hidup...


** Latar belakang keluarga
latar belakang keluarga kedua belah
pihak pastilah memegang peran penting.
Yang termasuk di sini antara lain
suku, bangsa, ras, agama, sosial,
kondisi ekonomi, pola hidup
dan sebagainya. Namun bukan
berarti pasangan dengan latar
belakang yang sangat berbeda dan
bertolak belakang tidak mungkin
bersatu. Hanya saja mereka mesti
lebih siap dituntut berupaya lebih
keras dalam proses penyesuaian diri.


** Kesetaraan

Kesetaraan akan mempermudah

suami istri dalam mengarungi bahtera
rumah tangga. Adanya kesetaraan
dalam banyak hal dapat meminimalkan
friksi yang mungkin timbul.
Kesetaraan ini antara lain
meliputi kesetaraan pendidikan,
pola pikir dan keimanan.


** Karakteristik individu

 
Setiap individu memiliki karakteristik
yang unik dan ini menjadi salah satu
pilar yang menentukan langgeng tidaknya
sebuah rumah tangga. Individu dengan
karakter sulit yang bertemu dengan
individu yang juga berkarakter sulit,
tentu lebih berat dalam
mempertahankan pernikahannya.
Sebaliknya, yang berkarakter sulit
bila bertemu dengan pasangan
yang berkarakter mudah, tentu
proses penyesuaian yang harus
dijalaninya bakal lebih mulus.


   
** Cinta

Jangan anggap sepele kata yang satu ini.

Walaupun tidak berwujud, cinta dapat
dirasakan. Pernikahan tanpa cinta
bisa dibilang ibarat sayur tanpa garam,
serba hambar dan dingin. Cinta yang
dimaksud adalah cinta yang mencakup
makna melindungi, memiliki tanggung jawab,
memberi rasa aman pada pasangan..


** Kematangan dan motivasi

Kematangan suami/istri memang

ditentukan oleh faktor usia ketika menikah.
Mereka yang menikah terlalu muda secara
psikologis belum matang dan ini akan
berpengaruh pada motivasinya dalam
mempertahankan biduk rumah tangga.
Namun usia tidak identik dengan
kematangan seseorang karena bisa
saja orang yang sudah cukup umur
tetap kurang memperlihatkan kematangan.

** Partnership

Pilar rumah tangga berikutnya adalah

partnership alias semangat bekerja sama
di antara suami dan istri. Tanpa adanya
partnership, umumnya rumah tangga
mudah goyah. Selain itu perlu "persahabatan"
yang bisa dirasakan keduanya.
Coba bayangkan,..!! alangkah nikmatnya
bila masalah apa pun yang menghadang
senantiasa dihadapi bersama
dengan seorang sahabat alias istri/suami...!!!!

Senin, 19 November 2012

CORETAN QALBU

" Dulu aku datang dengan segudang asa... 
kini aku harus pamit untuk menjemput mimpimu.. 
Tak ada yang abadi di dunia ini,. 
Segalanya mesti berubah.. 
Terima kasih sudah menjadi teman baiku.. 
Terima kasih sudah menjadi sobat karibku.. 
Terima kasih sudah menjadi 
bagian dari jalan hidupku.. 
Maafkan semua kesalahanku.. 
Maafkan segala kekuranganku.. 
Tak ada yang mesti ditangisi.. 
karena mungkin suatu saat nanti 
kita kan bersatu..."